Burung jalak sejak dulu dikenal sebagai burung peliharaan. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegera. Kaum bangsawan Yunani Kuno bangga jika bisa memiliki burung jalak di rumahnya, sebagaimana bangsawan Jawa pada masa lalu yang gemar memelihara perkutut dan cucakrawa. Di India, jalak bahkan dianggap sebagai burung suci selama lebih dari 2000 tahun.
Ketertarikan orang untuk memelihara burung jalak disebabkan kepandaiannya dalam meniru berbagai macam suara, termasuk suara manusia. Kemampuannya dalam meniru berbagai macam suara ini mirip dengan kakatua dan nuri abu-abu afrika, meski kepintarannya belum sehebat dua burung paruh bengkok tersebut.
Namun tidak semua burung jalak memiliki bakat meniru suara atau ucapan manusia. Hanya beberapa spesies jalak yang dikenal pintar dan bisa dilatih bicara, yaitu:
- Burung beo (Gracula religiosa)
- Jalak suren (Sturnus contra)
- Jalak kerbau (Acridotheres javanicus)
- Jalak ungu (Acridotheres tristis)
- Jalak hongkong (Sturnus nigricollis)
- Jalak eropa (Sturnus vulgaris)
BY DIMAS ADE KRISNAN BAYU KURNIAWAN
SMK 3 yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar